Frekuensi Energi Jiwa Manusia

Dessy Irawan Nitisasmita
2 min readOct 8, 2023

Pernah nggak sih kita baru bertemu dengan orang baru dan nggak tahu kenapa kaya ngerasa akrab, ngerasa nyaman untuk ngobrol apapun?

Sebaliknya, sudah lama barengan tapi kalo ngobrolin hal yang dalam (deep conversation) rasanya sulit banget dan canggung?

Suatu sore, aku berkunjung ke perpustakaan tua di Kota Bandung dan ada satu buku yang cukup menarik, judulnya lupa tapi buku ini membahas tentang energi jiwa.

“ahhh dia mah nggak satu frukuensi jadi nggak nyambung”, nggak asing kan dengar statement kaya gini, dan sebenarnya setiap orang punya frukuensi yang berbeda-beda. Dalam fisika, satuan berat adalah kilogram (kg) dan satuan frekuensi adalah hertz (hz).

Beberapa jenis emosi dan besaran frekuensinya:
1. Pencerahan: 700 Hz
2. Kedamaian: 600 Hz
3. Cinta: 540 Hz
4. akal budi: 400 Hz
5. Duka: 75 Hz
6. Apati: 50 Hz
7. Rasa bersalah: 30 Hz
8. Rasa malu: 20 Hz
Besaran frekuensi ini ditemukan oleh peneliti dengan mengukur gelombang elektromagnetik dalam otak.

Dari sini, orang yang satu frekuensi akan saling tarik menarik karena terdapat energi elektromagnetik dalam otak, sehingga setiap orang akan dikumpulkan dengan orang yang memiliki energi/tingkat frekuensi yang sama.

Dalam ilmu biologi terdapat hukum populasi yang bilang bahwa mahluk hidup akan dikumpulkan dengan yang sejenis, dan dalam Al Quran, Allah bilang bahwa manusia baik-baik akan berkumpul dengan manusia baik-baik dan sebaliknya.

Setuju sama Nagita Slavina yang bilang kalo orang sebernarnya nggak ada yang jahat atau gimana, mungkin kitanya aja nggak cocok atau nggak satu frekuensi.

Pernah nggak ngalamin sama orang yang nggak satu frekuensi? capek kan yak, karena memang gelombang frekuensinya beda heheheeh

Semoga bermanfaat,
Happy Monday

--

--