How To Respect Myself

Dessy Irawan Nitisasmita
3 min readApr 4, 2021

Hallo Manteman:). Di hari terakhir liburan dan sebelum masuk ke kolam untuk berenang, aku mau cerita pelajaran yang aku dapat selama 8 bulan terakhir heheheeheh..

Dimulai dari cara mencintai sesuatu yang sehat. Mencintai yang sehat adalah ketika kita menyadari bahwa objek yang kita cintai memiliki kekurangan dan kelebihan. Misalnya, kamera kesayangan kita designnya kita banget, nyaman dibawa kemana-mana tapi baterainya cepat habis. Kekurangan di bagian baterai tidak otomatis kita menjadi nggak suka sama kamera kita kan? Sebaliknya, kita sadar kekurangan baterai kita dan berusaha agar kekurangannya bisa diatasi dengan tidak lupa bawa kabel charger misalnya…

Perumpaman yang sama terjadi dalam proses mencintai diri kita. Ada banyak kelebihan yang harus kita jaga dan kita hargai, ada juga kekurangan yang dalam perjalanannya mengganggu diri kita dan sedihnya mempengaruhi hubungan kita dengan orang lain.

Emosi manusia adalah hal yang sebenarnya bisa kita pelajari pola dan penyebabnya salah satunya dari diagram wheel of emotion (nanti coba googling yak), potongan isinya seperti ini:

Mengapa kita tidak merasa aman? karena kita rendah diri dan tidak memadai.

Mengapa kita merasa menjadi renggang dengan orang lain? karena salah satu atau keduanya menarik diri dan terdapat rasa curiga.

Mengapa seseorang bisa menjadi bangga? karena dibangun dari rasa percaya diri dan merasa dirinya penting (hidup bermakna).

Mengapa seseorang bisa menjadi tentram? karena penuh harapan dan penuh kasih.

Dan, akhir-akhir ini aku merasa cukup bosan dalam hidup, dengan melihat wheel of emotion membantu aku menjadi tahu bahwa rasa bosan terjadi karena ada apatis dan rasa acuh tak acuh aku terhadap kehidupan. Jadinya, aku lebih proaktif salah satunya terlebih dahulu untuk telepon atau whatsaap video dengan teman aku even 5 menit hehehehhe :)

Memahami diri sendiri adalah pekerjaan kita seumur hidup.Tidak apa-apa merasa tidak baik, tapi bukan berarti didiamkan, dan menuntut orang lain selalu memahami kita.

Mengapa respect ke diri sendiri penting?

Agar nyaman sama diri sendiri :)

Apa kejadian selama 8 bulan ini?

I was spending so much time and energy for getting things outside myself well done. But she said: “sesulit itu kah?”. I was crying even while i was sleeping.

Apa pelajaran setelah 8 bulan?

Lebih menghargai waktu dan energi aku dan orang lain punya.

Lebih memaknai rasa terima kasih dengan dalam. Kalo dulu bilang terima kasih memang karena secara norma harus bilang terima kasih. Kalo sekarang setiap apapun yang orang lain lakukan aku sangat menghargainya dari hati :)

Ini berlaku di dalam semua hubungan profesional, keluarga, pertemanan dll.

Apa yang aku rasaian sekarang?

Jauh lebih mencintai diri sendiri, dan aku rasa hubungan dengan orang sekitar aku jauh lebih baik. Menyadari juga ternyata banyak juga orang yang peduli dan bersedia hadir disaat aku lagi membutuhkan telinga untuk didengarkan. Many thanks yak :)

Walaupun, setelah kejadian itu aku jadi lebih selektif untuk memberi waktu dan energi bagi orang yang baru hadir. Alasannya, takut waktu dan energi aku dihabiskan buat orang yang nggak matters, hiks :(

Nggak baik sih, tapi aku akan belajar pelan-pelan untuk respect ke diri aku dan orang lain dengan lebih baik :)

Terakhir, selamat liburan manteman. Baik buruknya diri kita, iya emang diri kita tapi bukan berarti kita menyerah untuk tidak selalu belajar agar menjadi pribadi yang lebih baik bukan? :)

:)

--

--