My Lesson Learned About What Unconditional Love Looks Like

Dessy Irawan Nitisasmita
2 min readNov 14, 2022

Tulisan kali ini dibuka dengan salah satu petikan dari series The Heirs ketika tokoh utama sedang mengalami cobaan kehidupan. Tokoh utamanya Lee Min Ho yang bilang seperti ini kepada ibunya:

“Saat langit gelap, kita dapat melihat bintang dengan jelas. Begitupun dalam kehidupan, saat hidup kita terasa gelap, kita dapat melihat dengan jelas siapa saja orang yang hadir di hidup kita”

Lalu berbagai pertanyaan pun muncul ketika seseorang yang harusnya ada di saat aku terpuruk dengan leluasa meninggalkan aku. Ketika keadaan sudah jauh lebih baik, datang dengan senyum manis dengan tangan tangan terbuka. Berulang kali datang dan artinya berulang kali juga aku cakitttt wkwkwwkwkwkwk

April 2022, ada peristiwa di mana saat itu aku merasa sedang bertarung antara hidup dan mati, sebagai seorang manusia mungkin sangat wajar jika aku membutuhkan dukungan atau sekedar didengarkan. Tapi mereka memilih pergi dengan alasan bahwa motor yang terpakir di luar jika terlalu lama akan kepanasan karena terik matahari dan takut diambil orang. Aku mencoba menahan air mata dan hingga pada akhirnya aku memiliki pertanyaan:

“Apakah diri aku tidak lebih berharga dari sebuah motor belasan juta yang terpakir di seberang pintu kostan?”

Bulan pun berlalu hingga pada september 2022, dalam sebuah acara mereka kembali menyapa dan menanyakan kabar, dan aku jawab kabar aku baik, jauh lebih baik karena aku pada akhirnya menemukan kekuatan bisa hidup jauh lebih bahagia dan bermakna.

Ditinggalkan sendiri ketika sedang membutuhkan kehadiran mereka membuat aku yakin bahwa unconditional love sesungguhnya yang selalu ada adalah cinta Allah kepada hamba Nya dan cinta kepada diri sendiri yang terus berusaha menjaga diri hingga pada akhirnya menemukan kekuatan diri.

Uncondional love looks like…

Ketika orang yang kita cintai merasa gelap, gagal atau terpuruk, tak pernah ada niat sedikit pun untuk pergi, yang ada naluri cinta itu sendiri membuat kita ingin hadir untuk memastikan dia baik-baik saja. Kadang unconditional love sendiri sulit dijelaskan dengan logika yang ada hanya naluri ingin menjaga, merawat dan melindungi.

Dari mana datangnya unconditional love?

Datang dari Allah kepada setiap hamba Nya. Datang dari diri sendiri yang bersedia mencintai diri apa adanya. Sisanya jika ada mahluk lain yang mencintai kita unconditionally itu adalah bonus dan di luar kendali kita jadi sebaiknya kita tidak perlu mencari di luar Allah dan diri kita sendiri.

Satu nasehat dari teman:

“Jika orang-orang yang seharusnya menjaga dan menyayangi kita meninggalkan kita. Maka Allah dengan caranya akan mengirimkan orang-orang sebagai pengganti untuk menjaga dan menyangi agar kita tidak merasa sendiri”

Pernah punya pengalaman seperti penggalan nasehat di atas? :)

Terakhir, walaupun jarang tetapi unconditional love still exists selama kita percaya bahwa unconditional love itu ada. Bahwa Allah tidak pernah meninggalkan kita sendiri

“Still do our best and let Allah do the rest”

--

--