Reflected Learning Process: Second Account as Tools For Market Research

Dessy Irawan Nitisasmita
2 min readNov 12, 2022

Belajar penting dan merefleksikan hal apa saja yang sudah kita pelajari tidak kalah penting juga, iya kan? :)

Merefleksikan apa saja yang udah dipelajari dimulai dari aku dulu yak :)

Tahun 2017 adalah tahun di mana dalam satu bulan sekitar 1–10 marketing plan aku buat untuk klien di kantor. Nggak jarang di dalam satu bulan aku ditugaskan membuat materi presentasi pitching. Nggak jarang juga harus diselesaikan dalam waktu beberapa jam wkwkwwkwkwkwkwkkwk.

Ide kreatif, insight yang membangun sebagian besar datang di saat leisure time, free time, atau unexpected time. Jadi, saat rush hour dituntut untuk mendapatkan ide kreatif dan insight yang membangun menjadi tantangan tersendiri. Bagaimana aku coba mengatasinya? punya second brain lewat second account social media.

Second brain di sini literally bukan punya dua otak dalam satu tubuh tapi tools yang membantu ketika fungsi otak kita ketika sedang tidak optimal.

Sosial Media as Tools and Sources of Information

Social media bagi aku adalah cara paling cepat dan mudah untuk market research terutama untuk mengetahui trend global, selera dan perilaku konsumen. Jangan mengabaikan juga jika hampir semua perusahaan consulting dunia sudah memiliki social media yang selalu share insight marketing dan bisnis terbaru. Selain itu sudah banyak professional di bidangnya membuat konten edukasi bahkan membuat live instagram yang bisa memberi feedback satu sama lain.

“Tahu tujuan dan topik research membantu kita untuk mencari dan mem-follow akun perusahaan, professional dan tokoh di bidang terkait”

Energi dan waktu kita terbatas jadi fokus pada hal matters yang bisa mempengaruhi dan menstimulus pikiran kita ke arah yang lebih baik.

Kenapa harus second account?

Fokus. Untuk memisahkan mana account social media untuk kehidupan personal dan social media untuk professional.

Fokus sangat disukai oleh otak dan baik juga untuk menjaga pengoptimalan kinerja otak. Saat kita membuka instagram personal, otak fokus pada informasi mengenai kegiatan relatives kita. Saat kita membuka instagram professional yang mendukung kinerja riset seperti BCG, Mckinsey, EY, PWC, Delloite, World Bank, Harvard Business Review. Maka otak mendapatkan asupan informasi mengenai topik bisnis dan terstimulasi untuk menghasilkan insight bisnis yang bermanfaat dalam proses market research.

Social Media as Second Brain

Saat scrolling tak jarang kita mendapatkan informasi yang kita butuhkan. Jangan lupa menggunakan fitur save draft, like tweet, like video untuk menyimpan informasi tersebut just in case di rush hour kita membutuhkan inspirasi atau insight, kita bisa membuka arsip konten yang sudah disimpan.

Fitur save di social media as second brain membantu saat memori-memori di dalam otak kita lupa mengenai topik tertentu.

Terakhir, untuk membuat market research membutuhkan waktu dan data valid yang cukup agar kita bisa menampilkan hasil riset akurat yang bisa menjadi pertimbangan dalam process pengambilan keputusan.

Semangat untuk mengoptimalkan fungsi sosial media untuk bisnis teman-teman yak :)

--

--